Jumat, 07 Maret 2014

Alat-alat peraga dalam gedung oval, taman pintar, yogyakarta (Taman Pintar – Gedung Oval Yogyakarta Indonesia )

UPDATE tanggal 2 NOVEMBER 2015


Map picture
Taman Pintar – Gedung Oval Yogyakarta Indonesia
Alat-alat peraga dalam gedung oval, taman pintar, yogyakarta
 
Air Track (Rel Udara)
clip_image002
Rel udara adalah salah satu alat peraga dengan gaya gesek yang sangat kecil. Udara yang bertekanan dipompakan ke dalam rel dan keluar melalui lubang-lubang kecil di sepanjang permukaan rel, sehingga terbentuklah lapisan udara tipis di antara rel dan kereta yang membuat kereta mengambang. Hal inilah yang memungkinkan kereta bergerak lurus dengan gaya gesek sangat kecil yang hamper mendekati nol.
Percobaan-percobaan yang dapat dilakukan dengan alat ini adalah:
1. Gerak lurus beraturan (GLB)
2. Gerak lurus berubah beraturan (GLBB)
3. Kecepatan sesaat dan kecepatan rata-rata
4. Hukum II Newton
5. Hukum kekekalan momentum (tumbukan lenting sempurna dan tidak lenting sama sekali)
6. Hukum kekekalan energy
7. Getaran harmonis sederhana
Alat ini dapat mengukur selang waktu penghalang cahaya yang melewati gerbang cahaya. Dari data tersebut dapat dihitung kecepatan dan percepatan kereta.



Whimshust Machine
clip_image004
Ketika alat ini diputar maka akan menghasilkan listrik akibat gesekan yang ditimbulkan dari alumunium foil, kertas biasa dan acrylic dengan tembaga (Cu) yang dihubungkan dengan konduktor yang ada di bagian tengah lempeng kumparan.
Pada saat besi yang berada di bawah kumparan kita lepas salah satu, maka yang akan terjadi adalah loncatan listrik yang semakin cepat, karena hanya berasal dari satu titik. Sehingga muatan positif(+) dan negative(-) akan terkumpul.
 

Spectrum Warna
clip_image006
Spectrum warna adalah sebuah alat peraga yang berupa lempeng cakram dengan warna merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu yang merupakan aneka warna sinar matahari. Jika cakram tersebut diputar sampai pada kecepatan tertentu, maka warnanya akan berubah menjadi putih. Hal ini menjelaskan bahwa warna putih sebenarnya terdiri dari kumpulan warna yang ada.


Terowongan Ilusi
clip_image008
Putarlah ke kanan piringan pada peraga terowongan ilusu, pandanglah ke piringan dengan penuh konsentrasi. Ketika piringan diputar ke kanan maka seolah-olah kamu melihat terowongan yang ujungnya semakin mengecil, sebaliknya ketika diputar ke kiri terowongan tersebut semakin membesar.
Hal ini adalah ilusu mata karena gambar yang terlihar bukan gambar sebenarnya, akan tetapi hanya gambar yang terjadi di dalam mata.
 
Helicopter
clip_image010clip_image012
Helicopter mendapatkan daya untuk bergerak dari baling-baling yang berputar. Baling-baling helicopter memiliki bentuk aerofoil yang mirip dengan sayap pada pesawat terbang. Saat baling-baling berputar udara akan bergerak pada permukaan atas baling-baling mengakibatkan tekanan di atas baling-baling lebih rendah dari pada di bawah baling-baling sehingga helicopter terangkat ke atas. Daya angkat yang ditimbulkan tergantung pada sudut serang(sudut antara baling-baling dengan sumbu horizontal) dan kecepatan putaran baling-baling.
Karena perubahan sudut serang serentak atau kolektif maka gerakan naik helicopter akan selalu konstan terhadap putaran baling-balingnya. Untuk bergerak maju sudut serang diubah dengan cara memiringkan piringan swash. Karena sudut serang pada masing-masing bilah baling-baling tidak sama, maka gaya angkat pun berubah. Perbedaan gaya angkat inilah yang digunakan untuk memajukan, memundurkan, atau memutar helicopter.
Bagian-bagian utama Helikopter

Fungsi baling-baling helicopter
Bilah baling-baling merupakan bentuk aerofoil yang sudutnya bisa diubah-ubah dan berfungsi untuk menimbulkan gaya angkat dan gaya dorong. Bilah baling-baling melekat pada baling-baling utama (main rotor) dengan bantuan poros baling-baling (rotor hub).
Baling-baling ekor berfungsi untuk melawan momen punter (torsi) yang ditimbulkan oleh baling-baling utama saat berputar sehingga dengan adanya baling-baling ekor badan helicopter tetap seimbang.
Pada saat baling-baling ekor tidak berfungsi maka badan helicopter akan berputar kea rah yang berlawanan dengan arah putaran baling-baling utama helicopter(hukum aksi reaksi). Fungsi lain dari baling-baling ekor adalah untuk membelokkan helicopter sesuai arah yang diinginkan yaitu dengan cara meningkatkan dan mengurangi kecepatan putaran baling-baling ekor.

UPDATE tanggal 2 NOVEMBER 2015




























































































































































Tidak ada komentar: