MAKAN PAKU ATAU MENCERNA PAKU?
SI#1 4 Mei 2016
Hallo si-er (Science insighter)…
Pernah lihat orang yang makan paku atau beling? Banyak
pertunjukkan di televisi atau di mana pun yang menampilkan adegan berbahaya
memakan benda yang tidak lazim untuk dimakan. Misalnya paku atau beling
(pecahan kaca). Pernahkah kalian berpikir apa yang akan terjadi setelah mereka
memakannya?
Sumber Gambar: https://i.ytimg.com/vi/aXYscTUMi8g/maxresdefault.jpg
Apa sebenarnya arti dari makan? Kalau menurut KBBI, makan
berarti memasukkan makanan ke dalam mulut serta mengunyah dan menelannya. Dalam
istilah sains dikenal juga dengan sebutan ingesti. Menurut Wikipedia, Ingesti
adalah konsumsi dari sebuah zat oleh makhluk hidup. Pada binatang (manusia juga
termasuk binatang ya teman-teman) umumnya dilakukan dengan memasukkannya ke
mulut dan menuju ke saluran pencernaan (Ingestion is the consumption of a
substance by an organism. In animals, it normally is accomplished by taking in
the substance through the mouth into the gastrointestinal tract, such as
through eating or drinking).
Lalu apa bedanya makan dengan mencerna? Definisi dari
mencerna adalah menghancurkan (makanan hingga menjadi cair dan dapat menyerap
ke dalam darah). Pencernaan sendiri dibagi menjadi dua yaitu secara mekanis dan
kimiawi. Pencernaan mekanis berhubungan dengan perubahan yang terjadi pada
makanan secara fisik, contohnya terjadi di lambung dan mulut. Makanan dihancurkan
menjadi lebih kecil. Sedangkan pencernaan kimiawi adalah pencernaan dengan
melibatkan enzim-enzim pencernaan dan mengubah struktur kimia dari zat-zat
makanan menjadi lebih sederhana.
Dari definisi tersebut dapat dilihat perbedaannya. Makan
hanyalah proses memasukkan benda (makanan) ke dalam tubuh, sedangkan mencerna
adalah proses yang membuat makanan bisa diserap oleh tubuh. Kembali lagi ke
pertanyaan di atas. Makan paku atau mencerna paku? Tentu si-er sudah bisa
menjawabnya kan. Tentu saja benda benda tersebut dimakan.
Lalu apakan paku atau pecahan kaca itu mengalami proses
pencernaan?
Jawabannya IYA dan TIDAK.
Untuk yang menjawab IYA, berarti bisa berargumen bahwa hanya
terjadi pencernaan secara mekanis. Asumsikan gigi mereka cukup kuat untuk
menghancurkan pecahan kaca menjadi lebih kecil
atau bahkan memotong besi (saya sendiri belum pernah lihat).
Nah kalau yang menjawab tidak, berarti alasannya adalah paku
atau beling itu tidak dicerna secara kimiawi sehingga “makanan” itu tidak bisa
diserap oleh tubuh.
Mengapa bisa tidak terjadi pencernaan secara kimiawi?
Tubuh manusia hanya menghasilkan enzim-enzim yang bisa
mengurai karbohidrat, protein, lemak, dan berbagai senyawa kimia lainnya yang
umumnya terdapat pada makanan orang pada umumnya. Tubuh manusia tidak
menghasilkan enzim untuh memecah kaca atau paku.
Kalau begitu, apakah dengan memakan benda yang tidak bisa
dicerna tubuh itu tidak masalah?
Tentu saja bisa menjadi masalah. Misalnya, paku atau beling
yang tajam itu bisa melukai saluran pencernaan manusia. Sehingga bisa terjadi
pendarahan. Selain itu, di dalam lambung manusia terdapat cairan asam klorida.
Asam klorida bersifat korosif. Jika besi terkena asam klorida, maka akan
menimbulkan karat. Nah loh gimana tuh.
Terakhir kali pernah ada berita tentang beras plastik.
Bagaimana dengan beras plastik? Apakah bisa dicerna oleh tubuh? Mungkin saja
bisa, jika benda yang dimasukkan ke dalam tubuh itu memiliki senyawa yang bisa
bereaksi dengan larutan-larutan atau enzim dalam tubuh kita, bisa terbentuk
senyawa baru yang bisa membahayakan tubuh.
Ok sekian dulu yah pembahasan mengenai makan dan mencerna.
Semoga bermanfaat J