1. Sebutkan dan jelaskan 2 hal yang menandai berlangsungnya demokrasi liberal di Indonesia
· Pembubaran RIS menandai masuknya Indonesia pada masa demokrasi liberal.
· Tumbuh suburnya partai politik karena dikeluarkannya Maklumat pemerintah tanggal 3 November 1945 dan system pemerintahan parlementer.
2. Sebutkan dan jelaskan prestasi politik dan kemelud politik pada masa demokrasi liberal
Prestasi politik
· Dikeluarkannya maklumat pemerintah yang memperbolehkan rakyat Indonesia bebas membentuk partai. Gerakan multipartai ini dirintis oleh BP-KNIP.
· Pelaksanaan pemilu pertama yang demokratis direncanakan cabinet Ali Sastroamidjojo dan dilaksanakan oleh Burhanudin Harahap.
Kemelud Politik
· Sering terjadi pergantian cabinet yang menyebabkan terhambatnya pembangunan.
· Kegagalan dewan konstituante (perdebatan yang berkepanjangan dalam konstituante) berakhir sampai keluarnya dekret presiden 5 Juli 1959.
3. Sebutkan dan jelaskan pergantian cabinet pada masa demokrasi liberal
a. KABINET NATSIR (6 September 1950 – 21 Maret 1951)
Merupakan kabinet koalisi yang dipimpin oleh partai Masyumi.
Dipimpin Oleh : Muhammad Natsir
Hasil :Berlangsung perundingan antara Indonesia-Belanda untuk pertama kalinya mengenai masalah Irian Barat.
b. KABINET SUKIMAN (27 April 1951 – 3 April 1952)
Merupakan kabinet koalisi antara Masyumi dan PNI.
Dipimpin Oleh: Sukiman Wiryosanjoyo
Hasil :Tidak terlalu berarti sebab programnya melanjtkan program Natsir hanya saja terjadi perubahan skala prioritas dalam pelaksanaan programnya, seperti awalnya program Menggiatkan usaha keamanan dan ketentraman selanjutnya diprioritaskan untuk menjamin keamanan dan ketentraman
c. KABINET WILOPO (3 April 1952 – 3 Juni 1953)
Kabinet ini merupakan zaken kabinet yaitu kabinet yang terdiri dari para pakar yang ahli dalam biangnya.
Koalisi antara PNI dan Masyumi
Dipimpin Oleh : Mr. Wilopo
d. KABINET ALI SASTROAMIJOYO I (31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955)
Kabinet ini merupakan koalisi antara PNI dan PIR (Partai Indonesia Raya)
Dipimpin Oleh : Mr. Ali Sastroamijoyo (PNI) dan Wongsonegoro (PIR)
Hasil :
· Persiapan Pemilihan Umum untuk memilih anggota parlemen yang akan diselenggarakan pada 29 September 1955.
· Menyelenggarakan Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
e. KABINET BURHANUDDIN HARAHAP (12 Agustus 1955 – 3 Maret 1956)
Dipimpin Oleh : Burhanuddin Harahap dari Masyumi
f. KABINET ALI SASTROAMIJOYO II (20 Maret 1956 – 4 Maret 1957)
Kabinet ini merupakan hasil koalisi 3 partai yaitu PNI, Masyumi, dan NU.
Dipimpin Oleh : Ali Sastroamijoyo
Hasil :Mendapat dukungan penuh dari presiden dan dianggap sebagai titik tolak dari periode planning and investment, hasilnya adalah Pembatalan seluruh perjanjian KMB.
g. KABINET DJUANDA ( 9 April 1957- 5 Juli 1959) / Kabinet karya/kerja
Kabinet ini merupakan zaken kabinet yaitu kabinet yang terdiri dari para pakar yang ahli dalam bidangnya. Dibentuk karena Kegagalan konstituante dalam menyusun Undang-undang Dasar pengganti UUDS 1950. Serta terjadinya perebutan kekuasaan antara partai politik.
4. Jelaskan pelaksanaan pemiu I di Indonesia
Pemilihan Umum Indonesia 1955 adalah pemilihan umum pertama di Indonesia dan diadakan pada tahun 1955. Pemilu ini sering dikatakan sebagai pemilu Indonesia yang paling demokratis. Pemilu ini bertujuan untuk memilih anggota-anggota MPR dan Konstituante. Pemilu ini dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat pemungutan suara, kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.
Lima besar dalam Pemilu ini adalah Partai Nasional Indonesia mendapatkan 57 kursi MPR dan 119 kursi Konstituante (22,3 persen), Masyumi 57 kursi MPR dan 112 kursi Konstituante (20,9 persen), Nahdlatul Ulama 45 kursi MPR dan 91 kursi Konstituante (18,4 persen), Partai Komunis Indonesia 39 kursi MPR dan 80 kursi Konstituante (16,4 persen), dan Partai Syarikat Islam Indonesia (2,89 persen).
5. Sebutkan 3 isi dekret presiden.
Pada 5 Juli 1959 pukul 17.00, Presiden Soekarno mengeluarkan dekret yang diumumkan dalam upacara resmi di Istana Merdeka.
Isi dari Dekret tersebut antara lain:
· Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu yang sesingkat-singkatnya
· Pemberlakuan kembali UUD '45 dan tidak berlakunya UUDS 1950
· Pembubaran Konstituante
Tidak ada komentar:
Posting Komentar